Tuesday, January 31, 2012

Dear best


Dear best, anggun..

Hai best.. Sudah 6,5 tahun kita selalu bersama. Tiga tahun selalu bertemu di kelas SMA yang sama dan tiga tahun tinggal di rumah yang sama. Setiap hari bertemu dan membuat kenangan.
Waktu tidak lah singkat. Kamu ingat bagaimana dulu kita menjalani masa SMA bersama. Belajar bersama, mengerjakan tugas bersama, fotobox dengan memakai baju “pink” (kamu tahu, aku membeli baju itu hanya karena kita akan fotobox), jogging di tempat biasa, makan Pecel (makanan kesukaanku) bersama, wisata kuliner, berenang bersama, mengedit lagu bersama untuk lagu senam kita (tugas Penjaskes), les pelajaran bersama, membuat rujak buah bersama dan memakannya sambil menonton film di rumahmu, membuat kerajinan patung kura-kura dari gypsum sampai lantai di rumahku penuh dengan gypsum. Kamu ingat kita pernah dihukum bersama karena telat masuk kelas (kenapa kita nakal sekali). Mendaftar ke universitas yang sama, menjalani tes bersama, dan akhirnya kita diterima di universitas yang sama dengan fakultas yang berbeda.
Ah sekarang kita masih melakukan semua itu bersama, meskipun bukan lagi belajar dengan materi yang sama, atau mengerjakan tugas yang sama. Tapi kita  masih bisa bersama. Pulang bersama naek kereta. Ngobrol di kamar yang lampunya mati dengan harapan lebih menghayati cerita satu sama lain. Tak hanya ngobrol, tapi kita sering berangan-angan tentang masa depan, menangis di pelukan, tertawa sampai terbahak bahak dan mendengarkan playlist musik. Memasak bersama (meski hasilnya gak enak tapi kita tetep lahap makannya). Menonton acara televisi dan mengomentarinya. Meminum teh bersama sambil bercerita. Membeli es krim di tengah panasnya Surabaya. Memakan banyak coklat. Membeli nasi goreng dan memberikan cabe ku sama kamu (karena aku gak suka pedes dan aku tahu kamu suka makanan pedes). Menemani ku membeli perlengkapan skripsi, memutari Surabaya sepanjang hari.
Tapi sebentar lagi kita gak bisa melakukan itu semua lagi, karena kamu akan lulus dan pindah dari sini. Aku pasti akan menangisimu, tersedak sedak. Itu karena terharu, bahagia melihat keberhasilanmu. Hidup itu memang selalu disyukuri. Yang datang, ada kalanya akan pergi. Dan mungkin ini saatnya. Tenang saja, best, kita tetap bisa saling berkunjung dan melakukan hal-hal yang pernah kita lakukan bersama. Kamu hanya perlu menekan nomor ponselku, dan kita bisa bercerita satu sama lain. Berjam-jam pun tak apa.
Satu pesanku, baik-baik ya, apa pun yang terjadi, tetaplah bersyukur dan ikhlas. Salam hangat untuk ibumu dan kakakmu..

With love,

No comments:

Post a Comment